Kamis, 10 Desember 2009

Menghilangkan Rasa Jenuh di Kantor

Efeknya bisa bermacam-macam, mulai dari malas berangkat kerja, sehingga sering telat tiba di kantor, sampai menurunnya kualitas kerja. Tentu saja hal ini akan berakibat pada menurunnya konduite dan penilaian kerja perusahaan terhadap karyawan.

Bila sudah begini, yang rugi tentunya pihak karyawan yang bersangkutan. Bisa jadi ini mempengaruhi besaran bonus yang diterima. Pastinya tak akan sebesar yang diinginkan.

Untuk mengatasi kebosanan atau rasa jenuh pada pekerjaan, jangan pernah berpikir untuk sesekali datang telat atau bahkan membolos dengan berbagai alasan, karena hal itu hanya akan menurunkan kualitas diri khususnya pekerjaan.

Banyak hal yang bisa dilakukan untuk memotivasi diri agar bisa tetap menyukai pekerjaan rutin Anda, atau bahkan mencintainya. Simak ulasan berikut untuk membantu anda.

1. Biasakanlah bekerja dengan meja yang rapi dan teratur.
Simpan benda-benda yang jarang digunakan dalam laci meja agar tidak mengganggu pandangan mata. Percaya atau tidak, meja yang rapi daan bersih bisa membuat Anda lebih betah bekerja dan otak pun niscaya akan lebih lancar berpikir.

2. Tak ada salahnya jika dua bulan sekali Anda menyempatkan diri untuk mengubah tata letak barang di meja.
Hal ini perlu dilakukan untuk sekedar mengganti suasana. Bila perlu, letakkan pernak-pernik yang lucu untuk sekedar mengusir kebosanan.

3. Untuk memotivasi diri, letakkan foto atau gambar orang terkasih dalam pigura kecil yang diletakkan di atas meja.
Dengan begitu, Anda akan selalu diingatkan bahwa untuk mereka lah Anda mempersembahkan hasil kerja seharian di kantor.

4. Cobalah untuk mengubah penampilan saat pergi ke kantor.
Tak perlu mengeluarkan uang khusus untuk sekedar berbelanja busana. Selain bereksperimen dengan memadu-madankan busana, tak ada salahnya Anda membongkar koleksi baju kerja yang lama. Asyik juga kan bergaya dengan baju-baju vintage.

Read More......

Kamis, 03 Desember 2009

Mengembangkan Sikap Positif

Tidak ada orang yang sepanjang karirnya tak pernah menemui hambatan. Hal yang terpenting ketika menghadapinya adalah tanamkan selalu sikap positif dalam diri untuk membantu mengatasi permasalahan dan kemunduran kerja.

Ingatlah bahwa Anda merupakan kunci utama sekaligus penanggung jawab penuh untuk membuat diri anda sukses dalam membangun karir.
Anda dapat mengadaptasi tips berikut dalam mengembangkan sikap positif Anda sendiri di tempat kerja.

1. Berikan yang terbaik untuk setiap hal yang anda lakukan. Katakan pada diri anda bahwa sesuatu yang baik memang baik. Berapa banyak pekerjaan yang bisa anda lakukan dengan lebih baik? Percayalah bahwa selama anda melakukan yang terbaik semaksimal yang anda bisa, dalam situasi tertentu, pekerjaan akan selesai dengan sendirinya.

Akan selalu ada kritik yang akan datang kepada anda. Mereka seolah lebih mengerti bagaimana caranya menyelasaikan pekerjaan itu dengan lebih baik. Mereka menyuruh anda melakukan ini itu tanpa berfikir keterbatasan yang mungkin bisa anda capai dalam bekerja.

Biarkan saja mereka. Orang-orang seperti itu sebenarnya hanya menggunakan skala perfeksionis untuk sekedar mengkritik anda.

2. Segala sesuatu yang terjadi tidak selalu seburuk yang anda kira. Sebuah penelitian menyebut bahwa hanya 4% dari kekhawatiran anda yang menjadi kenyataan. 4% tersebut biasanya merupakan kekhawatiran yang sangat kecil.

Ketika anda merasa beberapa hal berubah menjadi buruk dan anda mulai khawatir, ingat saja 4% itu. Anda lebih baik memfokuskan energi pada pekerjaan Anda.

3. Berfikir positif pada diri sendiri. Berpikir positif mungkin terdengar seperti istilah yang paling klise, namun faktanya ini akan membantu anda. Jadi pastikan anda melakukannya secara kontinyu.

Mengembangkan sikap positif di tempat kerja tidaklah mudah. Seperti segala sesuatu dalam hidup, Anda perlu berlatih. Pilih satu dari daftar ini dan ingatkan diri sendiri tentang hal itu setiap kali Anda mulai khawatir atau menghadapi tantangan.

Read More......

Selasa, 01 Desember 2009

Sebab Utama Kegagalan

Napoleon Hill dalam bukunya Think and Grow Rich menyebutkan setidaknya ada 31 sebab kegagalan yang kerap dilakukan para “pencari kekayaan”. Kegagalan inilah yang seharusnya diantisipasi dan ditanggulangi oleh mereka.

Simak penyebab kegagalan tersebut menurut Hill.

1. Latar belakang atau faktor keturunan yang kurang menguntungkan. Tidak semua orang terlahir dengan kecerdasan dan kesempurnaan fisik yang sama.

2. Kurang mempunyai tujuan hidup yang jelas.
Seseorang yang tidak memiliki target, cita-cita atau tujuan hidup yang jelas merupakan ciri orang yang gagal.

Menetapkan tujuan secara tegas membuat kita mampu untuk menggiring hidup tetap dijalan yang baik dan memastikan diri tergerak untuk lebih maju dan lebih kaya.

3. Tidak memiliki keinginan untuk meningkatkan taraf hidup menjadi lebih tinggi dari taraf sebelumnya.
Seseorang yang bersikap masa bodoh pada kehidupannya, dapat dipastikan tak akan menjadi lebih baik bila tidak berubah dan menyadari pentingya peduli terhadap diri.

4. Tidak memiliki pendidikan yang cukup.
Pendidikan tak harus melulu diperoleh dari bangku sekolah. Banyak contoh sukses orang-orang yang berhasil menapaki sebuah bisnis dengan otodidak.

Berbekal kemauan untuk terus belajar, orang-orang non akademik tersebut, terkadang malah jauh lebih mahir ketimbang mereka yang bergelar akademis.

Mereka termasuk tipe “orang lapangan “ yang tak hanya terkurung pada teori tetapi belajar dari pengalaman dan praktek nyata yang telah mereka lakukan.

5. Kurang disiplin pada diri sendiri.
Mendisiplinkan orang lain pastinya jauh lebih mudah ketimbang kita harus memaksakan diri sendiri untuk disiplin.

Memegang kendali sepenuhnya atas penguasaan emosi sendiri menjadi kunci untuk berhasil. Bila kita tidak mempu menjadi self emotional controller, jangan harap kita mampu menguasai keadaan apalagi persaingan bisnis.

6. Kondisi badan yang tidak fit.
Tak ada seorang pun yang mampu menapaki kesuksesan bila tidak didukung dengan kondisi tubuh yang prima.

Beberapa kebiasaan sehari-hari, seperti pola makan berlebihan, tidur tidak teratur, over negative thinking, kurang latihan fisik atau nafsu seks yang berlebihan, bisa menjadi pemicu ketidaksehatan tubuh.

7. Pengaruh trauma masa kecil.
Sebagian orang mungkin mengalami nasib yang kurang beruntung saat melalui masa anak-anak mereka.

Kekerasan yang terjadi atau trauma-trauma masa lalu dalam lingkungan hidup mereka ternyata bisa mempengaruhi emosi secara keseluruhan.

Hal ini berimbas pada ketidakmampuan mereka untuk mengendalikan emosi yang akhirnya dapat menyebabkan kegagalan.
8. Menunda sesuatu dengan alasan menunggu waktu yang tepat.
Banyak orang terpaku pada saat yang tepat untuk melakukan sesuatu. Mereka menanti waktu-waktu tertentu yang dianggap baik untuk mencapai sukses.

Padahal, saat mereka menunda-nunda hal tersebut, berbagai kesempatan baik justru terlewat oleh mereka. Karena itu, dari pada menundanya, lebih baik lakukan saja. Di tengah jalan saat anda berusaha meraih kejayaan, anda akan menemukan apa-apa yang menjadi kebutuhan anda untuk maju.

Akhirnya, saat yang baik akan menghampiri anda tanpa harus buang-buang waktu menunggunya datang dengan tidak melakukan apa-apa.

9. Kurang memilki daya tahan dan ketabahan.
Tak banyak orang yang mampu bertahan menghadapi krisis. Seseorang seringkali terlihat hebat saat baru memulai usahanya.

Namun ditengah jalan, ketika dia mulai menghadapi kesulitan, dia menyerah. Belum lagi mereka yang tidak tahan mendengar berbagai opini negatif dan sindiran kerabat atau sahabat yang makin mematahkan semangat.

Padahal, dengan sedikit ketabahan dan daya tahan kuat yang lebih, dia bisa mempertahankan usahanya tersebut.

10. Memiliki kepribadian negatif.
Menjalin sebuah bisnis sejatinya bertumpu pada kemampuan untuk menjalin sebuah hubungan (networking) kepada pihak lain.

Seseorang yang berkepribadian negatif tentunya sulit atau bahkan tak akan mampu mempertahankan jalinan tersebut.

Tak ada harapan bisa mencapai sukses bagi mereka yang berkepribadian negatif.

11. Tidak mampu mengendalikan nafsu seksual.
Hasrat seksual merupakan dorongan yang paling berpengaruh dalam diri seseorang.

Karena itu, seseorang harus mampu mengendalikannya agar memperoleh penyaluran yang tepat dan layak dengan kegiatan yang bermanfaat.

12. Memperoleh kekayaan dengan jalan pintas.
Siapa pun tahu bahwa memperoleh kesuksesan bukan seseuatu hal yang dapat diraih dengan sekejap mata. Kekayaan sejatinya diperoleh dari hasil kerja keras tahunan.

Tetapi tetap saja, masih banyak orang yang lebih fokus kepada hasil dan bukan prosesnya. Mereka rela berspekulasi (judi) dengan mempertaruhkan uang dalam jumlah besar untuk mengharapkan hasil yang besar pula dalam waktu singkat.

Hasilnya, banyak dari orang-orang tersebut yang justru harus menelan pil pahit karena kerugian dan ambisi berlebihan mereka sendiri.

13. Kurang memiliki kepemimpinan yang tegas dalam mengambil keputusan.
Orang yang sukses adalah dia yang mengambil keputusan secara tepat dan cepat. Kurang tegas dan lamban dalam memutuskan suatu perkara merupakan “pasangan kembar” penyebab kegagalan.

Ketika dia tidak tegas dalam memutuskan sesuatu disitu terjadi penundaan tindakan dalam menuntaskan permasalahan.

14. Memiliki ketakutan yang berlebihan.
Kegagalan seseorang yang disebabkan oleh rasa takut terhadap hal-hal seperti kemiskinan, putus cinta, dikritik, jatuh sakit, hari tua, maut dan sebagainya.

15. Pasangan hidup yang keliru.
Suami atau istri merupakan faktor penting dalam membangun karir dan menjadi sukses.

Percaya atau tidak, seseorang yang sukses biasanya memiliki pasangan yang mampu mendukung setiap jengkal usahanya.
16. Terlalu bersikap hati-hati.
Keputusan yang serba tergesa-gesa pastinya tak akan membawa anda ke level yang lebih baik dalam menjalankan bisnis.

Begitu pula sebaliknya, bila anda terlampau berhati-hati, bisa jadi kesempatan baik yang seharusnya bisa anda raih menjadi terlewat begitu saja.

17. Memilih rekan kerja yang keliru.
Sama seperti pasangan hidup, rekan kerja adalah orang yang akan sering anda temui sepanjang perjalanan usaha anda.

Karena itu pastikan anda memilih rekan kerja yang mempunyai visi dan misi yang sama dalam berusaha. Seseorang yang cerdas dan berkepribadian baik, gigih dan mampu berpartner bersama anda.

18. Terlalu percaya tahayul dan berprasangka buruk.
Prasangka dan tahayul ini kerap muncul karena rasa takut yang berlebihan. Karena itu, jadilah seseorang yang berpikiran luas dan tidak takut menghadapi tantangan hidup.

19. Keliru memilih jabatan atau lowongan kerja.
Ini adalah hal yang paling sering dialami banyak orang yang meniti karir. Menduduki sebuah jabatan atau menjalani karir selama bertahun-tahun, namun tidak menemukan kesempatan lebih untuk mengembangkan diri dan menjadi lebih maju.

Pilihan karir pada awalnya juga menjadi penting. Jangan asal bekerja dan malah merasa “stuck” ditengah karir. Tetapi pilihlah jalur yang anda senangi dan anda yakin bisa mencurahkan perhatian atas pekerjaan tersebut.

20. Tidak fokus pada suatu usaha.
Mungkin anda tergolong pribadi yang multitalented. Tak ada hal yang tidak bisa anda lakukan. Hal itu baik pada satu sisi, namun berdampak buruk di sisi yang lain.

Dalam bisinis sebaiknya hindari mengembangkan banyak usaha, bila anda baru saja akan merintisnya. Pikiran anda pastinya akan terbagi. Karena itu, lebih baik pusatkan pikiran anda pada salah satu jenis usaha saja.

21. Kebiasaan menghambur-hamburkan uang.
Seseorang yang gemar menghabiskan banyak uang untuk hal-hal yang tidak jelas pastinya bukan merupakan seseorang yang sukses.

Mereka yang sukses adalah yang mampu mengatur pengeluarannya dan selektif dalam membeli. Mereka juga pastinya orang yang memikirkan masa depan. Lebih memilih menabung dan berinvestasi.

22. Kurang antusias dan tidak semangat berjuang.
Pada dasarnya, semangat merupakan material yang mudah menular. Karena itu, seseorang yang memiliki semangat juang akan lebih mudah bergaul dan berbaur dalam suatu komunitas agar dapat melebarkan jaringan.
23. Tidak mau bertoleransi.
Seseorang yang berfikiran picik dalam bisnisnya, jarang akan memperoleh kesuksesan secara permanen.

Orang yang menganggap ras, suku, agama sebagai perbedaan mendasar untuk mejalankan usaha, sudah pasti tidak akan berkembang.

24. Tidak bisa mengendalikan nafsu.
Nafsu bukan hanya terbatas pada pemuasan hasrat seks semata. Ambisi yang berlebihan, keinginan untuk memonopoli sesuatu, mencelakai orang lain, perasaan iri dan dengki,bila tak terkontrol, bisa jadi jurang menuju kegagalan.

25. Tidak sanggup menjalin kerjasama dengan pihak lain.
Banyak orang kehilangan pekerjaan atau kesempatan hanya karena tidak bisa menjalin kerjasama yang baik dengan pihak lain.

Sikap ini harus dihindari terutama oleh para pemimpin, pedagang bila ingin meraih sukses.

26. Mempertahankan nepotisme.
Memperoleh kekuasaan hanya dengan mengandalkan kekayaan orang tua atau kerabat, tidak akan bertahan lama. Tanpa usaha sendiri, tak ada keberhasilan yang mudah diraih.

27. Tidak jujur yang disengaja.
Kejujuran sangat penting dalam membangun bisnis dan karir. Seseorang bisa saja terdesak untuk mengucapkan sebuah kebohongan.

Namun kebohongan yang disengaja untuk meraih sukses seketika, pastinya bukan tipikal orang sukses.

28. Terlalu membanggakan diri.
Menyanjung diri sendiri didepan orang lain, merupakan jurus ampuh untuk membuat mereka menjauh dan pergi dari anda.

Apalagi bila memuji diri sendiri untuk hasil yang diperjuangkan oleh orang lain. Sudah pasti pintu sukses anda akan tertutup.

29. Berspekulasi.
Lebih suka menebak-nebak dari pada berpikir. Kebanyak mereka yang gagal, adalah mereka yang malas berpikir, mengumpulkan data dan menganalis bisnis.

30. Tak cukup modal.
Tak dapat dipungkiri bahwa modal merupakan jantung dari sebuah usaha. Namun penyebab kegagalan karena kurangnya modal jauh lebih sedikit ketimbang karena sebab-sebab di atas.

31. Faktor X.
Poin ini dikhususkan untuk penyebab yang belum tercantum di 30 sebab yang lain. Karena bagaimana pun faktor keberuntungan, nasib dan hal-hal yang bersifat tidak kasat mata itu, terkadang menjadi sebab kegagalan.

Read More......

4 Langkah Mudah Agar Disukai Atasan

Sebenarnya cukup mudah membuat atasan menyukai anda. Simak beberapa ide berikut yang mungkin bisa membantu anda mendapatkan perhatian dari atasan dan memperlancar jalur karir anda.

1.Pekerja keras.
Tunjukkan pada atasan bahwa anda adalah seorang pekerja keras. Membuktikan nilai Anda sebagai seorang karyawan akan sangat membantu membuat atasan menyukai Anda.

Ketika Anda menunjukkan atasan Anda bahwa Anda adalah seorang pekerja keras yang selalu berusaha mengerjakan pekerjaan dengan sempurna, tidak peduli berapa banyak waktu atau usaha yang dikeluarkan, maka dia akan terkesan dengan kemampuan Anda.

Seorang atasan akan menyukai Anda ketika dia mempunyai alasan untuk suka. Membuktikan bahwa Anda adalah seorang pekerja yang baik akan membantu untuk membuat atasan juga terlihat bagus, sehingga pada gilirannya, Anda terlihat lebih baik.

2.Bersedia membantu.
Tunjukkan pada atasan, bahwa anda siap membantunya bila diperlukan. Mengetahui bahwa dia dapat mengandalkan Anda sebagai karyawan yang baik, membantu bos Anda merasa lebih nyaman untuk datang dan meminta bantuan anda. Membuktikan diri melalui pekerjaan-pekerjaan kecil yang dia berikan akan membantu Anda disukai dan dihargai sebagai karyawan yang dapat diandalkan.

3.Jangan jadi penjilat.
Berhentilah memuji-muji atasan secara berlebihan. Biarkan atasan anda tahu bahwa anda adalah orang yang menghargai kreativitas, etos kerja dan kemampuan untuk menyelesaikan pekerjan. Bukan sekedar orang yang hanya memuji-muji atasan namun tidak memiliki performa kerja yang sempurna.

Jujurlah bila dimintai pendapat mengenai kinerja perusahaan atau hasil kerjanya. Misalnya saat dia mengungkapkan gagasannya, jawablah dengan good manner atau kepribadian yang baik. Dengan cara ini anda menghargai atasan dan atasan akan respek kepada anda.

Ketika melakukan semua ini, anda harus siap-siap bila dianggap sebagai orang yang “cari muka” kepada atasan. Karena itu pastikan langkah anda tidak menjelek-jelekan rekan kerja anda yang lain. Biarkan mereka tahu bahwa anda disukai karena memang anda pantas mendapatkannya.

4.Bertanggung jawab.
Jadilah orang yang bertanggung jawab untuk setiap hal yang anda lakukan. Berusahalah untuk selalu tepat waktu dalam menyelesaikan setiap pekerjaan. Menjadi pribadi yang on time, sesuai jadwal akan membuat anda makin terlihat baik di mata atasan.

Bukan cuma atasan Anda akan lebih menyukai Anda, tetapi Anda juga akan punya kesempatan lebih besar untuk mendapatkan tempat lebih dulu termasuk dalam hal promosi, kenaikan gaji dan tugas-tugas pekerjaan baru yang menarik.

Read More......

Sabtu, 21 November 2009

Lima Langkah Mudah Persiapkan Meeting

Jangan sampai meeting anda berantakan. Jadi, mulailah mempersiapkannya. Hal yang harus anda lakukan:

1. Perjelas tujuan meeting.
Anda harus tahu apa yang akan dibahas atau dicapai dalam rapat.

2. Sediakan agenda.
Tulis judul atau hal yang akan dibahas dalam meeting di atas agenda. Tambahkan informasi seperti topik diskusi, nama-nama peserta, lokasi, tanggal dan waktu, dan daftar setiap materi.

3. Tepat waktu.
Pastikan meeting dimulai dan diakhiri tepat waktu. Karena itu umumkan pada peserta rapat untuk datang pada waktunya. Membangun reputasi sebagai seseorang yang memulai sesuatu sesuai jadwal,orang-orang akan menghargai Anda untuk itu.

4. Notulensi.
Tempatkan seseorang untuk mencatat semua hasil, strategi dan hal-hal penting yang berlangsung selama meeting. Print segera dan distribusikan kepada semua peserta.

5. Evaluasi.
Luangkan waktu di akhir acara untuk mengevaluasi pertemuan tersebut. Apakah Anda mencapai tujuan seperti target awal? Sekaligus, bagaimana Anda bisa meningkatkan pertemuan mendatang tentang topik itu.

Read More......

Selasa, 17 November 2009

Menghargai Diri dan Pekerjaan

Pekerjaan merupakan sebuah identitas yang berpengaruh terhadap status sosial dan hubungan kepada masyarakat. Bukan cuma tentang bagaimana menghasilkan uang jutaan dengan cara yang mudah. Tetapi bagaimana Anda menghargai diri sendiri dan apa yang dikerjakan.

Siapa pun tak akan bisa memberikan yang terbaik bila tidak respek terhadap pekerjan yang dikerjakan. Katakanlah pekerjaan Anda telemarketing. Anda menghubungi seseorang yang tidak anda kenal dan memintanya untuk membeli barang-barang atau jasa yang belum mereka perlu atau bahkan tidak pernah mereka pertimbangkan untuk membelinya.

Anda merupakan salah satu dari jutaan orang di seluruh dunia yang bekerja dalam bidang ini. Sebisa mungkin anda akan membantu perusahaan agar lebih menguntungkan. Namun, suatu saat Anda pergi ke sebuah pesta yang diadakan seorang kawan anda. Tak jarang mereka “menyingkir” melihat kedatangan anda. Bukan karena kondisi fisik anda, tetapi karena mereka tahu anda adalah seorang telemarketing yang pastinya dituntut untuk menjual produk sebanyak-banyaknya. Mereka cenderung enggan mendengar anda berpromosi mengenai produk kantor anda. Padahal saat itu anda bukan sedang bekerja dan bahkan tak berpikir untuk berpromosi.

Bagaimana Anda bisa menjaga harga diri dan tetap tampil percaya diri bila mendapat perlakuan seperti itu? Memang sulit, namun bukan sesuatu hal yang tak bisa dilakukan. Ingatlah beberapa hal berikut, semua pekerjaan, asal halal, patut dihormati. Status sosial yang anda berikan pada pekerjaan merupakan hal yang tidak benar. Sedangkan, orang-orang yang mengkritik pekerjaan orang lain adalah orang yang kasar dan bodoh.

Ingat juga penghargaan terbesar didapat oleh mereka yang melakukan apa yang orang lain tidak bisa lakukan dengan baik, atau tidak bisa melakukannya. Pekerjaan adalah apa yang Anda lakukan, bukan siapa Anda.

Ingatlah selalu hal-hal tersebut dalam benak anda, tak usah repot-repot memikirkan bila ada orang yang berusaha membuat anda malu. Hargai diri anda dan hargai apa yang anda lakukan.

Read More......

Senin, 16 November 2009

Menganalisa Potensi Diri

Menganalisa potensi diri penting dilakukan agar setidaknya anda mengetahui apa saja kendala yang dihadapi dan bagaimana mengatasinya. Dengan demikian anda dapat mengurangi kesempatan untuk melakukan kesalahan yang sama.

Seseorang pastinya ingin selalu mengalami kemajuan dalam hidupnya. Nah, dengan menganalisa diri anda dapat menemukan apakah anda sudah berhasil mencapai sesuatu itu atau belum. Ada beberapa pertanyaan yang mungkin bisa anda pergunakan untuk menganalisa diri.

1. Sudahkah anda mencapai tujuan yang yang telah anda targetkan sebelumnya? Biasanya setiap tahun baru, kita sering beresolusi, nah, sudahkan resolusi itu tercapai.

2. Sudahkah anda memberikan pelayanan yang terbaik atau perlukah anda bekerja lebih keras lagi?

3. Apakah semangat perilaku anda sudah cukup harmonis untuk menunjukan semangat kerja anda?

4. Apakah anda masih melakukan kebiasaan menunda-nunda pekerjaan? Jika masih, sampai seberapa jauhkah kebiasaan tersebut berakibat pada kemajuan rencana anda?

5. Sudahkah anda memajukan sifat dan kepribadian anda? Jika sudah, bagaimanakah cara yang ditempuh?

6. Apakah anda konsekuen dalam mencapai sasaran dalam setiap rancangan kerja anda?

7. Apakah anda telah mengambil keputusan yang cepat dan tepat dalam setiap pekerjaan anda?

8. Apakah anda bersikap kurang hati-hati atau terlalu berhati-hati dalam bertindak?

9. Apakah hubungan anda dengan rekan kerja, klien atau pun atasan sudah berjalan dengan baik dan menyenangkan? Bila tidak, apakah hal tersebut sepenuhnya atau sebagiannya karena kesalahan anda?

10. Apakah anda merasa membuang-buang waktu dan tenaga secara percuma karena tidak fokus pada pekerjaan?

Masih banyak lagi pertanyaan yang bisa anda gunakan untuk menggali dan menganalisa diri anda. Setelah itu anda akan dapat menemukan apa saja yang menjadi kekurangan dan harus anda perbaiki serta apa saja yang menjadi kelebihan dan harus anda pertahankan dalam mencapai target, sasaran, tujuan dan cita-cita anda.

Read More......